12 5 Artinya
Bulan Haram di dalam Islam
Bulan haram di dalam Islam terdiri atas empat bulan, yaitu Muharam, Rajab, Zulkaidah, dan Zulhijah. Pernyataan tersebut di dalam Al-Qur’an disebutkan melalui Q.S. At Taubah(9): 36 berikut ini.
“Sesungguhnya bilangan bulan di sisi allah SWT adalah 12 bulan, dalam ketetapan Allah SWT ketika Dia membuat langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, janganlah kamu menganiaya diri kamu dalam bulan yang empat itu, dan perangilah kaum musyrikin itu semuanya sebagaimana mereka pun memerangi kamu semuanya, dan ketahuilah bahwasanya Allah SWT beserta orang-orang yang bertakwa“.
Keempat bulan haram ini juga dijelaskan melalui hadis berikut ini.
“Sesungguhnya zaman ini telah berjalan (berputar), sebagaimana perjalanan awalnya ketika Allah SWT menciptakan langit dan bumi, yang mana satu ada 12 bulan, di antaranya ada empat bulan haram, tiga bulan yang (letaknya) berurutan, yaitu Zulkaidah, Zulhijah, dan Muharam. Kemudian Rajab yang berada di antara Jumadil (Akhir) dan Syaban” (H.R. Bukhari dan Muslim).
Itulah artikel terkait “bulan di dalam sistem kalender Islam” yang bisa kalian gunakan sebagai referensi. Jika ada saran, pertanyaan, dan kritik, silakan tulis di kotak komentar bawah ini. Bagikan juga tulisan ini di akun media sosial supaya teman-teman kalian juga bisa mendapatkan manfaat yang sama.
Untuk mendapatkan lebih banyak informasi, Grameds juga bisa membaca buku yang tersedia di Gramedia.com. Sebagai #SahabatTanpaBatas kami selalu berusaha untuk memberikan yang terbaik.
Untuk mendukung Grameds dalam menambah wawasan dan pengetahuan, Gramedia selalu menyediakan buku-buku berkualitas dan original agar Grameds memiliki informasi #LebihDenganMembaca. Semoga bermanfaat!
Urutan Bulan dalam Kalender Islam dan Artinya
Penentuan diawalinya suatu hari maupun tanggal dalam sistem kalender Hijriah berbeda halnya dengan kalender Masehi. Suatu hari dan tanggal dalam sistem kalender Masehi dimulai sejak pukul 00.00 waktu setempat.
Namun, suatu hari dan tanggal dalam sistem kalender Hijrian dimulai sejak matahari tenggelam di tempat itu atau ketika memasuki waktu Magrib.
Konsep yang digunakan dalam penanggalan Jawa berbeda dengan kalender Hijriah, meskipun keduanya mempunyai berbagai kesamaan. Pada 125 M, konsep Kalender Saka dari India yang berbasis matahari telah diperkenalkan di Jawa. Konsep penanggalan tersebut dipakai sampai dengan tahun 1625 M atau bertepatan dengan tahun 1547 Saka.
Sultan Agung lantas mengubah sistem penanggalan Jawa dengan mengadopsi sistem kalender Hijriah, seperti nama-nama hari dan bulan dengan menggunakan basis lunar atau kamariah. Namun demikian, angka tahun Saka tetap dilanjutkan demi kesinambungan, yaitu 1547 Saka ke 1547 Jawa.
Kalender Hijriah murni memakai visibilitas bulan untuk menentukan awal bulan, sedangkan penanggalan Jawa telah menetapkan jumlah hari tiap bulannya.
Baca selengkapnya: “Mengenal Hari Pasaran Jawa dan Asal-Usul Penanggalan Jawa”.
Berikut nama-nama bulan dalam sistem kalender Hijriah.
Berdasarkan buku berjudul Almanak Alam Islami: Sumber Rujukan Keluarga Muslim Milenium Baru yang ditulis oleh Rachmat Taufiq Hidayat, berikut arti dari 12 nama-nama bulan dalam sistem kalender Hijriah.
Aquarius, si Aktivis yang Independen
Sumber: Clay Banks via Unsplash
Water Sign (Cancer, Scorpio dan Pisces)
Sumber: Leo Rivas via Unsplash
Air bisa mengalir dengan tenang layaknya tetesan embun yang turun dari daun, atau riuh seperti derasnya air terjun dan ombak pasang. Mereka dengan elemen zodiak water sign merupakan orang yang bergerak dengan intuisi dan empati. Sisi emosional biasanya yang menjadi kemudi setir pengendali hidup mereka.
Cancer, Scorpio dan Pisces yang berada di bawah naungan water sign ini nggak takut untuk menunjukkan emosi yang mereka rasakan, meski dalam cara yang berbeda. Layaknya air yang berhenti mengalir, water sign yang stagnan bukanlah hal yang normal. Mereka nggak berpikir dua kali untuk membantu siapapun di sekitarnya, meski kadang lupa untuk memperhatikan dirinya sendiri.
Orang-orang dengan water sign bisa dengan mudah membuat sekitarnya merasa seperti berada di rumah. Namun, ketika kepercayaan mereka dirusak, amarah mereka bisa membluder dengan perlahan seperti arus yang pelan-pelan menenggelamkanmu. Bagaikan laut, elemen zodiak ini punya banyak sisi misterius yang mereka sembunyikan dari dunia luar dan seringkali menutup dirinya ketika ia berada di lingkungan yang membuatnya tidak nyaman.
Scorpio, si Cakep Misterius dengan Tekad Kuat
Sumber: Ilona Panych via Unsplash
Urutan Bulan dalam Kalender Islam dan Artinya
Penentuan diawalinya suatu hari maupun tanggal dalam sistem kalender Hijriah berbeda halnya dengan kalender Masehi. Suatu hari dan tanggal dalam sistem kalender Masehi dimulai sejak pukul 00.00 waktu setempat.
Namun, suatu hari dan tanggal dalam sistem kalender Hijrian dimulai sejak matahari tenggelam di tempat itu atau ketika memasuki waktu Magrib.
Konsep yang digunakan dalam penanggalan Jawa berbeda dengan kalender Hijriah, meskipun keduanya mempunyai berbagai kesamaan. Pada 125 M, konsep Kalender Saka dari India yang berbasis matahari telah diperkenalkan di Jawa. Konsep penanggalan tersebut dipakai sampai dengan tahun 1625 M atau bertepatan dengan tahun 1547 Saka.
Sultan Agung lantas mengubah sistem penanggalan Jawa dengan mengadopsi sistem kalender Hijriah, seperti nama-nama hari dan bulan dengan menggunakan basis lunar atau kamariah. Namun demikian, angka tahun Saka tetap dilanjutkan demi kesinambungan, yaitu 1547 Saka ke 1547 Jawa.
Kalender Hijriah murni memakai visibilitas bulan untuk menentukan awal bulan, sedangkan penanggalan Jawa telah menetapkan jumlah hari tiap bulannya.
Baca selengkapnya: “Mengenal Hari Pasaran Jawa dan Asal-Usul Penanggalan Jawa”.
Berikut nama-nama bulan dalam sistem kalender Hijriah.
Berdasarkan buku berjudul Almanak Alam Islami: Sumber Rujukan Keluarga Muslim Milenium Baru yang ditulis oleh Rachmat Taufiq Hidayat, berikut arti dari 12 nama-nama bulan dalam sistem kalender Hijriah.
DALAM kepercayaan warga Tionghoa, terdapat sebuah astrologi yang dikenal sebagai shio. Dipercaya dapat menentukan peruntungan, shio diwakili oleh dua belas tanda hewan yang berbeda tiap tahunnya.
Shio masih berkaitan dengan cabang bumi dengan urutan dan sifat seperti kayu, api, bumi, logam dan air sebagai 5 elemen alam. Kata shio berasal dari dialek Hokkiean, sheshio, yang sering diucapkan di Indonesia.
Nah, simak yuk penjelasan mengenai kedua belas shio beserta artinya di bawah ini:
1. Tikus: 1936, 1948, 1960, 1972, 1984, 1996, 2008, 2020
Orang dengan shio tikus memiliki sifat seperti tikus yakni dapat berpikir cepat, cerdas dan sukses dalam bidangnya. Mereka menyukai kehidupan yang tenang, damai, dan ceria, namun sangat perhitungan dan pemarah.
2. Kerbau: 1937, 1949, 1961, 1973, 1985, 1997, 2009, 2021
Pemilik shio kerbau merupakan orang yang suka menepati janji agar tidak membuat orang lain kecewa. Mereka juga rajin, berani, dan berbakti pada orangtua. Orang dengan shio kerbau memiliki sifat ingin mengatur dan keras kepala, itulah salah satu sifat yang membuat mereka tak disukai orang.
3. Macan: 1938, 1950, 1962, 1974, 1986, 1998, 2010, 2022
Shio macam memiliki sifat serius dan teliti akan pekerjaannya. Mereka orang yang jujur dan penyayang juga penuh perhatian, suka membantu orang yang membutuhkan. Di sisi lain, mereka memiliki sifat pemberontak, penuh warna, dan tidak dapat diprediksi.
4. Kelinci: 1939, 1951, 1963, 1975, 1987, 1999, 2011
Shio kelinci dikenal dnegan sifat lemah lembutnya. Pemilik shio kelinci juga merupakan orang yang perhatian dengan etika dan sopan santun. Mereka suka menghindar dari drama, namun cenderung menjadi pemurung.
5. Naga: 1940, 1952, 1964, 1976, 1988, 2000, 2012
Penuh dengan energi dan kekuatan, pemilik shio naga dapat menjadi orang yang selalu sibuk. Mereka kompeten dalam melakukan suatu pekerjaan, juga setia dalam persahabatannya. Pemilik shio naga memiliki sifat yang mudah percaya akan perkataan seseorang.
6. Ular: 1941, 1953, 1965, 1977, 1989, 2001, 2013
Shio ular terkadang memiliki muka dua, namun mereka merupakan orang yang mudah menolong. Mereka juga memiliki ketampanan yang menawan atau dapat memukau orang banyak. Mereka memiliki sifat posesif dalam hal percintaan.
7. Kuda: 1942, 1954, 1966, 1978, 1990, 2002, 2014
Pemilik shio kuda merupakan orang dengan sifat ceria, lucu, sabar dan pemaaf. Mereka juga memiliki sifat tidak sabaran yang membuat mereka tidak mendengarkan nasihat orang lain. Mereka kadang tidak sadar hal yang mereka lakukan tidak memberikan manfaat bagi diri mereka sendiri.
8. Kambing: 1943, 1955, 1967, 1979, 1991, 2003, 2015
Shio kambing tidak suka memamerkan barang-barangnya maupun saat dia melakukan sesuatu. Mereka merupakan orang yang penuh perhatian dan juga mencintai perdamaian. Biasanya mereka memiliki sifat pemalu.
9. Monyet: 1944, 1956, 1968, 1980, 1992, 2004, 2016
Orang dengan shio monyet merupakan seseorang dengan jiwa penghibur alami, penyuka tantangan serta kreativitas. Shio monyet juga dapat menjadi orang yang tidak tekun atau orang yang ingin bermalas-malasan dengan harapan mendapatkan kesuksesan.
10. Ayam: 1945, 1957, 1969, 1981, 1993, 2005, 2017
Shio ayam memiliki sifat yang modis, perfeksionis, dan suka menjadi pusat perhatian. Kadang mereka dapat menjadi kurang ajar dan terlalu percaya diri. Mereka juga dapat mudah marah dan egois yang membuat mereka dijauhi orang.
11. Anjing: 1946, 1958, 1970, 1982, 1994, 2006, 2018
Orang dengan shio anjing disukai banyak orang karena sifatnya yang adil, jujur dan apa adanya. Mereka juga lebih menyukai hal-hal yang tradisional dibanding mengikuti perkembangan zaman. Sifat negatif mereka adalah keras kepala dan kurang inisiatif terhadap sesuatu.
12. Babi: 1947, 1959, 1971, 1983, 1995, 2007, 2019
Shio babi dikenal baik dalam percintaan dan persahabatan. Orang dengan shio babi juga jujur, bijaksana, cerdas, dan selalu terlihat sederhana. Namun, terkadang mereka dapat menyombongkan diri dan keras kepala sehingga tidak begitu disukai orang.
Itulah kedua belas shio beserta arti dan tahun-tahunnya.(OL-5)
Saat ini, banyak orang yang tertarik dengan astrologi dan ramalan zodiak. Di dunia astrologi, setiap zodiak memiliki karakteristik unik yang dianggap memengaruhi kepribadian seseorang. Selain itu, beberapa ahli astrologi percaya bahwa elemen alam tertentu juga dapat memberikan kontribusi dalam membentuk sifat seseorang.
Dalam artikel ini, Bob akan membahas elemen-elemen zodiak dan arti pentingnya dalam membentuk kepribadian individu. Mari simak lebih lanjut untuk mengetahui lebih dalam tentang pengaruh elemen-elemen ini pada sifat manusia.
Leo, si Genit yang Memesona
Sumber: Autumn Goodman via Unsplash
Umar Bin Khattab Sang Penakhluk dan Pemimpin Bijaksana dari Arab
Umar bin Khattab akan mengajarkan untuk berusaha dan mengutamakan dan menjadikan Allah SWT sebagai tujuan dalam menjalani hidup, niscaya segala sesuatunya akan ditambahkan kepada kita. Masa kecilnya yang keras, sehingga tumbuh besar menjadi sosok yang ditakuti. Sebelum masuk agama Islam, Umar bin Khattab merupakan representasi hidup sebagai zaman jahiliah. Pertemuannya dengan Nabi Muhammad SAW membawa perubahan besar.
Keutamaanya dalam kecintaannya kepada Allah SWT membuatnya diridai dalam perjalanan hidupnya mengumandangkan kebaikan Allah SWT dengan menyebarkan agama Islam serta menjadi pelopor dalam urusan politik dan hukum tata negara. Pada masanya, dia menjabat sebagai khalifah ke seluruh dunia dengan kepemimpinan kombinasi antara negosiator yang handal dan pemimpin yang hebat (baik secara agama maupun negara). Kematian Umar bin Khattab merupakan kesedihan yang teramat sangat bagi orang-orang yang mencintainya, terutama bagi umat Islam.
“Ya Allah SWT, aku ini orang yang keras, jadikanlah aku orang yang lembut. Aku ini orang yang lemah, jadikanlah aku orang yang kuat. (Sesungguhnya) aku ini orang yang kikir, jadikanlah aku menjadi orang yang dermawan“.
Bagaimana Elemen Zodiak Mempengaruhi Sifatmu?
Meskipun tidak ada bukti ilmiah yang menghubungkan secara langsung antara zodiak dengan sifat manusia, banyak orang masih tertarik dan mempercayai pengaruhnya dalam kehidupan mereka.
Dalam astrologi, zodiak terdiri dari 12 tanda yang mewakili periode waktu tertentu dalam setahun. Setiap tanda zodiak memiliki elemen yang berbeda, yang diyakini mempengaruhi kepribadian dan karakteristik individu yang lahir dalam periode tersebut. Elemen-elemen zodiak tersebut adalah api, tanah, udara, dan air.
Fire Sign (Aries, Leo dan Sagitarius)
Sumber: Almos Bechtold via Unsplash
Layaknya api, fire sign merupakan elemen zodiak yang dinamis, penuh dengan energi dan spontanitas. Api bisa menghangatkan namun juga bisa membawa malapetaka. Sama seperti api unggun yang ditinggalkan begitu saja, orang dengan elemen zodiak ini bisa mudah untuk lepas kontrol dan menjadi temperamental.
Meskipun begitu, fire signs ini merupakan salah satu elemen zodiak yang terlahir dengan sumbu kreatif. Elemen zodiak ini memanifestasikan kekreatifannya lewat cara masing-masing yang unik dan beragam. Itu mengapa, banyak orang dengan elemen zodiak ini seringkali membuat satu ruangan terasa lebih intens tapi tetap lebih hangat dan ceria seperti sinar matahari.
Mereka yang terpengaruhi oleh elemen zodiak ini yaitu Aries, Leo dan Sagittarius terlahir sebagai pemimpin, meskipun terkadang energi mereka terlalu overwhelming untuk orang lain dan malah terkesan bossy atau sombong. Tapi jika kalian mengenal mereka lebih dekat, kalian akan mengetahui bagaimana lembut dan perhatiannya fire signs ini.
Mukaddimah Ibnu Khaldun
Tak banyak tokoh yang memiliki penguasaan ilmu pengetahuan multidisipliner seperti Al-Allamah Ibnu Khaldun. Ini ditunjukkan oleh karya-karyanya, antara lain Kitab Al-‘Ibar, wa Diwan Al-Mubtada’ wa Al-Khabar, fi Ayyam Al-‘Arab wa Al-‘Ajam wa Al-Barbar, wa man Asharuhum min dzawi As-Sulthani Al-‘Akbar (Kitab Pelajaran dan Arsip Sejarah Zaman Permulaan dan Zaman Akhir yang Mencakup Peristiwa Politik tentang Orang-orang Arab, Non-Arab dan Barbar, serta Raja-Raja Besar yang Semasa dengan Mereka), yang kemudian dikenal dengan nama Kitab Al-‘Ibar. Uniknya, pengantar kitab inilah yang justru lebih dikenal luas daripada buku aslinya. Buku pengantar yang berjudul Mukaddimah ini menjadikan nama Ibnu Khaldun begitu harum.
Buku Mukaddimah yang kini berada di tangan pembaca ini menjadi bukti terpenting betapa piawainya Ibnu Khaldun dalam berbagai lapangan ilmu pengetahuan. Keahliannya dalam sosiologi, filsafat, ekonomi, politik, dan budaya tampak jelas di dalam buku ini. Pada saat yang sama, Ibnu Khaldun juga tampak sangat menguasai ilmu-ilmu keislaman, saat menguraikan tentang ilmu hadis, fikih, ushul fikih, dan lainnya.